Selasa, 02 Desember 2014

Sejarah bogor.yeah


19:35 | Author: Catatan Si Boy
Bendung Katulampa adalah bangunan yang terdapat di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat. Bangunan ini di bangun pada tahun 1911 dengan tujuan sebagai peringatan dini atas air yang sedang mengalir ke Jakarta serta sarana irigasi lahan seluas 5.000 hektar yang terdapat pada sisi kanan dan kiri bendungan. Pada saat musim hujan, bendungan ini bisa dilewati air dengan rekor debit 630 ribu liter air per detik atau ketinggian 250 centimeter yang pernah terjadi pada tahun 1996, 2002, 2007, dan 2010.
00:31 | Author: Catatan Si Boy
Gunung Salak selama ini memang dikenal angker, baik oleh pendaki maupun bagi kalangan penerbang. Tak sedikit para pendaki yang tersesat, hilang dan meninggal di Gunung Salak. Begitu juga dengan dunia penerbangan, setidaknya tujuh pesawat jatuh di lereng gunung yang memiliki dua puncak ini. Meski sering diperbincangkan, asal muasal penamaan Gunung Salak masih simpang siur hingga saat ini. Salah satu versi menyebut Gunung Salak tidak memiliki hubungan dengan buah salak. Gunung Salak dalam versi ini diambil dari bahasa sansekerta 'Salaka' yang berarti perak.
Maka Gunung Salak bermakna 'Gunung Perak'.
07:00 | Author: Catatan Si Boy

Pada tahun 1811, ketika perang Napoleon di eropa, Indonesia pada waktu itu bernama Hindia Belanda atau Nederlandsch Indie, direbut oleh Inggris dari kekuasaan Belanda.ketika Napoleon jatuh (1815/1816) para pemimpin negara di Eropa membuat perjanjian, antara lain tentang pembagian wilayah kekuasaan. Pada tahun 1816 Inggris menggembalikan kekuasaan Indonesia ke tangan Belanda. Peperangan yang terjadi di Eropa menyebabkan Belanda mengalami kelesuan, Kerajaan Belanda mengembangkan ilmu pengetahuan, karena mereka tahun tegak dan kejayaannya Belanda ditandai antara lain dengan ilmu pengetahuan.
19:50 | Author: Catatan Si Boy

Seperti diketahui Agama Islam dibawa masuk ke Jawa Barat pertama kali dipimpin oleh Syekh Ibnoe Maulana melalui Cirebon . Mulai tahun 1479 disebarluaskan ke Ban­tan (Banten) oleh Maulana Hassan Oedin (Maulana Hasanudin). Banten, yang pada mulanya berada dibawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran, kemudian melepaskan diri dengan Maulana Hasanudin sebagai Sultan Banten dari mulai menyusun kekuatan untuk mengalahkan Pajajaran.
Pada tahun 1482, pusat kerajaan Pajajaran yang pada waktu itu berada di Galoe (Galuh) berpindah untuk terakhir kalinya ke Bogor (Beitenzorg). Disini kekuatan Kerajaan Pajajaran dihancurkan oleh pasukan Sultan Maulana Hasanudin pada tahun 1579 dart sekaligus Kerajaan Pa­jajaran dimusnahkan.
19:46 | Author: Catatan Si Boy

Saleh Danasasmita (1983) dalam bukunya, Se­jarah Bogor, secara panjang lebar dan terperinci mengungkapkan asal dan arti nama Bogor , secara lengkap sebagai berikut. Menurut buku tersebut, terdapat beberapa pen­dapat mengenai asal nama Bogor . Pendapat pertama mengatakan Bogor berasal dari patung sapi yang ada di dalam Kebun Raya Bogor. Kata lain untuk sari adalah baghar atau bagar. Tetapi karena pengaruh kebudayaan Arab maka bunyi Ba oleh lidah Sunda dibaca Bo. Nama Bogor telah ada sebelum Kebun Raya dibuat, sedang patung itu berasal dari kolam kuno Kota Batu yang dipin­dahkan ke dalam Kebun Raya oleh Dr. Freideriech pada pertengahan abad ke 19. Disinilah letak kelemahan dugaan atau pendapat pertama.
01:20 | Author: Catatan Si Boy
Dalam Wacana dan Khasanah Kebudayaan Nusantara, Kujang diakui sebagai senjata tradisional masyarakat Masyarakat Jawa Barat (Sunda) dan Kujang dikenal sebagai senjata yang memiliki nilai sakral serta mempunyai kekuatan magis. Beberapa peneliti menyatakan bahwa istilah Kujang berasal dari kata Kudihyang dengan akar kata Kudi dan Hyang. Kudi diambil dari bahasa Sunda Kuno yang artinya senjata yang mempunyai kekuatan gaib sakti, sebagai jimat, sebagai penolak bala, misalnya untuk menghalau musuh atau menghindari bahaya/penyakit.

2 komentar: